Itulah nama lengkap restoran yang terletak di pinggir jalan Wolter Monginsidi, Jakarta selatan ini. Dari sekian banyak restoran besar-kecil, murah-mahal, enak-biasa aja, Warisan(begitu biasa disingkat) cukup mencuri perhatian saya yang selalu craving for local food. Didukung nama besar koki Rudi Choiruddin sebagai salah satu owner, rasa penasaran saya makin menjadi-jadi untuk segara melahap menu-menu yang disediakan Ayam Goreng Kampung Warisan Ibu. Dari luar ada pemandangan yang cukup unik, yaitu peletakkan dapur di depan restoran yang semi terbuka, apa ini salah satu warisan Ibu moyang kita yang mengajarkan sebaiknya dapur diletakkan di bagian depan rumah? Kurang tahu juga ya, yang pasti untuk anda yang gila hygiene, kuat-kuatin hati supaya gak ilfeel. Buat saya sih gak masalah makanan yang baru dimasak terkena sedikit angin sepoi-sepoi jalanan yang sering dilewati Kopaja, yang penting masakand atang dalam kondisi matang sempurna dan... enak! hahaha...
Segera saja menyisir menu yang disodorkan, rata-rata masakan Indonesia dari tanah Sunda dan Jawa seperti Gurame goreng dengan macam-macam saus, sayur asem, tahu telur, dan tentu saja Ayam goreng kampung. Seperti tulisan awal di blog ini bahwa saking beragamnya jenis masakan Indonesia, menu sederhana seperti ayam goreng jugabisa tampil beda, hayo tebak karena apa ia bisa tampil beda? Karna sambel nya?
Yak seratus buat anda.
Disaat hujan rintik-rintik menghiasi, saya putuskan untuk memesan gurame goreng dengan 2 sambal : Warisan, dan Penyet. Ternyata well done sodara-sodara. Disini sambalnya memang menggugah selera, you name it, mau sambal Warisan Ibu, sambal penyet-penyetan, dan lain-nya dibuat dengan presisi tinggi menggunakan bahan baku segar. Mungkin tidak sepedas yang anda mau, tapi pastinya menerbitkan selera! Kalau Andabelum pernah coba, saya harus mengasihani Anda, karena Ikannya digoreng kering pas dan sambalnya tidak perlu diragukan lagi. Sambal penyetnya bernuansa terasi dan sambal warisannya pedas-gurih bergaya padang di siram hingga menyelimuti ikan gurame (siapa yang tak tertarik melihatnya). Mungkin seorang koki sebesar Rudi menyadari, bahwa tidak ada yang lebih nikmat dari masakan Ibu sendiri, dan sejago-jagonya seorang koki, siapa yang tidak kepincut dengan nostalgi makanan rumahan yang meskipun sederhana tetapi selalu menggugah selera. Menu lain seperti sayur asem tampil manis dan segar dengan bumbu yang aduhai, Tahu telur-nya juga bisa diadu dengan restoran besar yang lebih dulu terkenal dengan tahu telurnya yang menurut saya lebih mantap di Warisan karena tidak terlalu manis. Minuman-minuman khas Indonesia juga hadir dan layak dicoba, seperti es podeng, es cendol, es tape dengan sirup coco-pandannya yang segar dan unik, serta aneka juice, semua dibuat dengan serius. Bila tempatnya direnovasi sedikit, dan kapasitas ditambah, saya rasaSate Khas Senayan harus siap-siap tersaingi :-).
Minggu, 14 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar